Langsung ke konten utama

Jelang Satu Tahun, Awal Munculnya Lagu Baru The SIGIT "Another Day"

PRAKATA

Tulisan ini dibuka dengan termotivasinya diriku untuk kembali menulis dan berusaha menemukan ide-ide baru. Terlebih saat temanku, Iqbaldi Dafiandra, sudah lebih dulu mempublikasikan tulisan terbarunya di laman blog Kompasiana dan menyuruhku untuk kembali mengetik lebih dari 500 kata  seperti biasa yang dilakukan. Sesuatu pemantik yang bagus! Back to topic…

TOPIK
Pandemi Covid-19 masih saja tidak ingin lepas dari hangatnya suasana di negeri ini. Dimulai pada tanggal 3 – 20 Juli 2021, Pemerintah memberlakukan “PPKM Darurat” bagi Pulau Jawa dan Bali untuk menekan angka penyebaran virus yang tengah kembali booming dengan varian barunya yang bernama Delta. Alhasil, masyarakat Indonesia masih harus sabar menunggu redanya pandemi ini.

Masyarakat mungkin, atau bahkan sudah rindu dengan acara-acara hiburan – salah satunya acara musik/gigs. Ini sangat terasa amat rindu, terlebih oleh saya sendiri yang ingin sekali segera merasakan gemerlap lampu, berdasakkan, teriakkan, lompatan, dan hangatnya suasana di sebuah festival. Salah satu jalan alternatif di saat seperti ini hanyalah acara/konser virtual yang bisa dinikmati.

Rindu itu harus dibalas tuntas, tapi entah kapan dibalasnya kalau keadaan masih seperti ini? Ah sudahlah! Selama paket spotify premium masih belum habis, kita masih bisa kok mendengarkan lagunya. HAHAHAHA. Bicara tentang lagu, kala itu saat saya sedang mengerjakan konten sembari ditemani dengan hembusan angin malam dan musik, tanpa sengaja track lagu telah berganti ke lagu dari band favorit saya. Selama lagu itu berputar, saya jadi teringat saat pertama kali lagu ini mulai dipublikasikan.
Memang selama pandemi, musisi tidak habis ide begitu saja karena keadaan. Mereka malah meluncurkan karya-karyanya untuk dijadikan obat penawar bagi para penggemar atau pendengar setianya kala itu. Salah satu band yang saya singgung kali ini adalah band The S.I.G.I.T.

Baca Juga: Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Polka Wars: Bunga (Kajian Semantik)

Bicara tentang The SIGIT, anak-anak remaja hingga dewasa sudah tidak asing lagi dengan mereka. Merasa tidak sabar sekali jika lagu-lagu terbaru The SIGIT akan ditunggu oleh para penggemarnya. Mengingat kembali pada satu tahun lalu  setelah sekian purnama  The SIGIT akhirnya pecah telur juga dengan meluncurkan single pertama sebagai pembuka dalam album barunya yang berjudul Another Day pada Jumat, 31 Juli 2021 – saat diberlakukannya New Normal di negeri tercinta.

Saya yang sebagai Insurgent Army yang gak Insurgent Army banget, bisa dibilang cukup puas dengan lagu tersebut. Pasalnya, terakhir kali The SIGIT meluncurkan lagu terakhirnya circa 2013 pada album Detourn ditambah saat suntuknya kehidupan karena belum merasakan acara musik secara langsung, munculah sebuah lagu yang rilis secara tiba-tiba diakhir bulan. Lagu Another Day pun menjadi titik awal penantian yang dinant-nati oleh para pendengar dan Insurgent Army (mungkin ini azam mengapa begitu lama liris lagunya).

Lagu Another Day dibuka dengan alunan gitar ala timur tengah dan dibubuhkannya synthesizer secara tipis yang bertahan selama 30 detik, lalu diteruskan secara kontras oleh debukkan drum dan riff gitar yang menguburkan ketenangan dan kekaguman dari suara lembut gitar pada awal lagu.

Diakhir lagu disuguhkan dengan instrumen tiup yang memberi suara merdu sampai akhir lagu, juga ditemani lantunan suara dari perempuan misterius yang memberi kesan perpisahan karena berakhirnya lagu ini.

Another day, another sunshine.
Another day, another mindset.

Sepenggal lirik di atas, menurut saya, mungkin saja mengisyaratkan bahwa lain hari, kita akan berkumpul kembali dengan pemikiran yang baru juga suasana yang baru. (Ah sotau banget nih saya!).

Lagunya sudah diterima dengan baik, video klip-nya pun tidak kalah keren, lah! Nuansa warna biru dan ungu yang khas dari seseorang di balik layar tersebut, yakni Riandy Kurniawan. Dengan visual yang didominasi oleh warna indigo, beberapa tabung monitor dan tergelatknya gitar di mulut gua berjamur, juga beberapa manusia yang menyerupai hewan memberikan nuansa-nuansa ala stone rock pada video klip Another Day.

Tak hanya beredar dalam format digital saja, single Another Day yang berdurasi tiga menit ini dibuat begitu spesial. Single tersebut sudah beredar dalam bentuk kaset secara terbatas yang dijadikan satu paket dengan merchandise sebagai pendukungnya.

Konser virtual perdananya saat membawa lagu Another Day diselenggarakan oleh SUPERMUSIC dengan bertajuk “This is My Wave Concert” pada 11 September 2020. Seperti biasa, lagu Detourne yang fardu sebagai pembuka, dilanjut dengan Conundrum, dan All The Time, kemudian lagu yang ditunggu-tunggu "Another Day" disiapkan sebagai penutup acara dan menjadi klimaks dalam konser virtual tersebut.

Saat menonton live­-nya (meski virtual) membuat saya ingin mengakhiri dunia ini dengan ingin hidup dalam Mugen Tsukoyomi – kepunyaan Clan Uchiha, dari serial anime yang berjudul Naruto Shippuden – untuk hidup dalam dunia mimpi sehingga terbebas dari pandemi yang membag*ngkan ini sehingga bisa menikmati konser The SIGIT sembari membentangkan logo/baju The SIGIT di udara (hiperbola sekali penulis ini, meski itu hanyalah utopis!).

Lagu baru tersebut kini bertengger pada posisi kelima di aplikasi musik spotify dengan kurang lebih 1.7 juta pendengar di bawah lagu All The Time, Owl and Wolf, Black Amplifier, dan Conundrum.

Kini sudah berada pada bulan Juli, dimana terhitung akan satu tahunnya lagu ini. Apakah diakhir bulan nanti akan muncul lagu baru? Lagu yang berbahasa Ibu/Indonesia? Atau pun yang bertema dangdut? Entahlah… mau lagu baru itu hanya keluar satu atau pun full album, mungkin pasti semua akan menunggu album terbaru The SIGIT segera rampung.

SEMOGA BERMANFAAT!

Tulisan ini pun sudah terbit di kompasiana. Sila cek: 




Komentar

Kalian perlu tahu

Cara Terbaik Memaksimalkan Efek Fading pada Denim

  Sumber: Denim Enthusiast Group Line Denim heads pasti sudah tidak asing dengan kata" fading ". Singkatnya fading adalah perubahan warna biru dari tanaman indigofera pada denim di bagian-bagian tertentu. Menurut Darahkubiru.com, situs tentang denim lifestyle, hal ini ada benarnya, karena fading pada dasarnya terjadi karena adanya gesekan pada bagian-bagian tertentu pada jeans yang mengakibatkan indigo terlepas dari jeans. Proses fading pada denim terbilang cukup lama sehingga butuh waktu berbulan-bulan dan konsisten dalam pemakaian denim. Selain terbentuk karena proses pemakaian, fading pada denim sebenarnya sangat dipengaruhi oleh cara pencucian yang diterapkan. Asal tahu teknik dan cara yang benar, dapat dipastikan efek fading pada denim yang terbentuk akan terlihat cantik/keren saat dipandang. Itulah menjadikan fading adalah sebuah seni dalam pemakaian denim. Mau tahu bagaimana cara terbaik untuk memaksimalkan efek fading pada denim? Berikut lima cara menghasilk...

Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Polka Wars: Bunga (Kajian Semantik)

Bahasa menjadi salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan pada manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang memudahkan untuk berinteraksi antara satu sama lain. Bahasa menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer; digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Sedangkan Chaer (2002:30) berpendapat bahwa bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya – semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga sebagai alat untuk mengekspresikan jiwa, perasaan, gagasan, ide, dan emosi manusia. Biasanya, cara manusia untuk menyampaikan perasaan akan menggunakan kata-kata yang indah seperti puisi, syair, hingga lagu. Lagu menurut KBBI adalah ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi, membaca, dsb) yang diiringi oleh instru...

Karya Tulis Ilmiah Analisis Sejarah Sastra

CINTA DAN ALAM DALAM PUISI SOE HOK GIE YANG BERJUDUL CAHAYA BULAN: TINJAUAN STRUKTURALISME SASTRA Arif Syamsul Ma’Arif, 185030086, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasundan, Bandung, 2018 Email: arifanami26@gmail.com Abstrak Di tengah berbagai puisi tentang nasionalisme, Gie juga dihadapkan pada situasi yang dinamakan cinta kepada perempuan, meskipun kisah percintaan Gie dapat dikatakakan tragis. Kisah cinta Gie juga dapat disandingkan dengan kecintaannya terhadap alam, khususnya lembah Mandalawangi. Dalam puisi “Cahaya Bulan” karya Soe Hok Gie tersebut membahas tentang cintanya terhadap alam akan keindahan lembah Mandalawangi di gunung Pangrango dan perempuan . Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan strukturalisme karena puisi ini membahas tentang struktur yang ada dalam karya sastra itu sendiri. Oleh karena itu penulis akan memaparkan puisi “Cahaya Bulan” karya Soe Hok Gie. Kata k...